Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Tebing

Aku memulai semua dari mimpi. Saat awal aku membuka mata, mimpi itu bisa menjadi nyata. Ini bukanlah suatu hal yang biasa... Aku kembali pada gunung tertinggi. Aku akan berlari pada tebing yang sama. Tebing-tebing yang belum ku selesaikan. Setiap saat harus kudaki, hingga suatu saat nanti aku sampai pada puncaknya. Jangan hanya melihat puncaknya, tapi lihat perjalanannya. Jangan hanya melihat akhirnya, tapi lihat juga luka dan tawa dari prosesnya. Memulai, jatuh, lalu bangkit hingga kita menemukan tempat tertinggi, lalu menghempaskan diri ketempat dimana kita memulai. Bertahan atau terjatuh. Kembali memulai atau malah berakhir. Aku ingat tebing itu belum selesai kudaki...

Terbiasa

Sampai saat ini aku tak terbiasa menjalani hari tanpa ada kabar darimu. Padahal, ini sudah sangat sering terjadi. Tetapi, tetap saja aku tak bisa. Bukankah itu wajar ? Bukankah malah akan menjadi buruk disaat aku terbiasa tanpa adanya kabar darimu ? Jangan sampai hal itu terjadi, jangan biarkan aku terbiasa tanpa ada kabar darimu. Aku takut jika terus seperti ini, kamu terbiasa tanpa adanya komunikasi diantara kita. Sehingga, semua ini menjadi hal yang tidak berarti apa-apa bagimu. Aku takut kamu terbiasa, dan menganggap semuanya biasa. Walaupun hanya satu atau dua pesan singkatmu, setidaknya itu menujukan kamu masih perduli. Hal sederhana namun bermakna.