Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Perih

Perih, Ada nada keperihan yang tak mampu ia ungkapkan. Dalam kegelisahan batin yang semakin menyiksanya. Hanya awan hitam penuh kesedihan yang menghalangi cerahnya senyuman manis dari bibir mungilnya. Wajahnya memancarkan kebingungan. Takmampu memahami rahasia kehidupan. Hanya mencoba untuk menghapuskan kegelisahan yang menyergap jiwa. Menyingkirkan keresahan yang semakin erat memeluknya. Senyuman yang telah lama hilang. Yang selalu aku rindukan... 16 November 2012.

Tahun Pertama

Desember, Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, dan kembali ke Desember. Satu tahun yang lalu, berawal dari iseng dengan modal pengen tau, pengen bisa, dan pengen punya akhirnya jadilah blog ini. Udah satu tahun blog ini ada, udah satu tahun juga gue ngurusin blog ini dengan sepenuh hati walaupun gue sadar perhatian gue belum sepenuhnya tercurah ke blog ini selayaknya perhatian seorang ibu yang baik :’) *lha -___- Dan sepertinya gue emang bukan pemilik blog yang baik karena gue sendiri nggak tau tanggal pasti lahirnya blog gue itu kapan. Pokoknya seinget gue bulan desember sebelum tanggal 20, entah itu tanggal 11,12,13,14,15,16,17,18,19. Akhirnya dengan menggunakan rumus median data tunggal gue ambil nilai tengah tanggal 15. Pinter kan gue? Untuk memperingati hari lahirnya blog gue yang tercinta ini gue mau cerita sedikit tentang “Semua Tentang Kita” Setiap hal punya cerita dan kenangan masing-masing, bukan? Sekecil apapun hal itu. :) Mu

Gelap

Dari balik jendela kamar. Memandang risau pada langit yang bertabur bintang. Tak ada kata yang mampu terucap. Selain air mata yang mewakili sebuah perasa. Terdiam kusendiri dalam gelapnya malam. Hanya ditemani detik jam yang angkuh menyapa. Seakan tak perduli dengan sosokku yang nyata. Dalam diam ku termenung. Memandang sosokku pada sebuah cermin. Sosok yang hanya mampu mengagumimu dalam diam. Bersembunyi dibalik topeng sandiwara kelam. Malam yang gelap. Seakan mencerminkan kekosongna dihatiku. Malam yang sunyi. Tak sedikitpun mampu mengalahkan kesunyian dihatiku. Seperti terjebak ! Seperti terperangkap ! Didalam halusinasiku sendiri. Bawa aku dari sini , aku tak ingin berada disini. Aku muak dengan semua kegelapan ini. Beri aku cahaya ! Beri aku suara ! Beri aku kehidupan nyata ! Aku tak mau terus disini, sendiri.. -18 Agustus 2013-

Bagian dari Kenangan :')

Gambar
Tema yang diambil untuk praktek pesta. Kelompok kami dengan BapakIbu guru tercincah :3 Udah kebayangkan sebelumnya gimana ribetnya ngebuat sebuah pesta walau itu cuma praktek kecil bohong-bohongan. pusingnya ngatur ini itu dan terhalang berbagai kendala yang tiba-tiba ada. gimana keselnya di PHPin tukang background, proposal yang belum juga diacc, dan sebagainya. capenya udah nggak usah ditanya lagi, duuuuuh :3 Tapi Alhamdulilah prakteknya bisa selesai, nggak terlalu berharap nilai bagus nggak di remed aja udah syukur :') Liat deh pada cantik-cantik sama ganteng-ganteng kan padahal biasanya kumel-kumel :3 Nanti dimasa depan entah dengan siapa kita semua bakal bercerita tentang ini yang merupakan sebuah bagian dari kenangan. :)

Dia Hidup Dihatimu

“Felix ayo berangkat ke kampus udah siang nih,” suara rasti membuyarkan lamunanku, entah sudah berapa kali aku melamun hari ini, tak seperti biasanya akhir-akhir ini aku benar-benar tak bersemangat. Aku hanya menggelengkan kepala tanpa sedikitpun menoleh ke arah rasti. “lo nunggu apa lagi ?,” lanjut rasti sambil melangkah ke arahku dengan kesal. “gue nunggu Tiar ras,” jawabku sambil terus memandang buku yang terbuka dihadapanku, tanpa sedikitpun ada ke inginan untuk membacanya. “kenapa sih lo masih nunggu tiar, tiar nggak akan dateng!,” “tiar pasti dateng ras, tiar pasti dateng ! dia udah janji dia bakal dateng, dan dia selalu nepatin janjinya, dia selalu dateng buat jemput gue berangkat kuliah!,” airmata mulai mengalir dipipiku, entah sudah berapa banyak airmata yang sudah hadir akhir-akhir ini. Aku benci air mata ! sebanyak apapun aku menangis airmata tak akan pernah membuat semuanya kembali . “felix dengerin gue ! lo harus sadar ! tiar udah nggak ada, tiar udah ada disur

Dengarkan Aku

Hai Sayang tolong dengarkan aku. Kali ini saja, ada yang ingin aku sampaikan padamu. Kamu tahu? hariku selalu indah saat kamu ada disampingku. Untuk itu datanglah dan duduk sebentar saja disampingku. Aku akan memberitahukanmu segalanya yang tak pernah kamu tahu. Hingga akhirnya semua ragu dapat berlalu. Maaf jika pikirmu aku sungguh sangat lancang, namun hanya ini yang dapat ku lakukan. Hey Sayang untuk sebentar saja tolong dengarkan aku. Aku akan memulai semuanya dari awal, jadi tolong dengarkanlah aku baik-baik. Ini tidak akan menjadi masalah sama sekali; aku harap seperti itu...  Perpisahan hanyalah kata. Tapi semua kembali kepada rasa. Perpisahan sesungguhnya adalah saat hati dan pikiran sudah tak satu, saat cinta sudah dianggap tabu. Namum aku? atau mungkin kita? masih merasa hati ini tetap satu. Tapi untuk kali ini aku hanya merasa kita hanya perlu melangkah sendiri-sendiri. Bukan karena cinta itu telah pergi. Namun, karena rasa tak mampu yang terus menghantui. Hingga sam

Tebing

Aku memulai semua dari mimpi. Saat awal aku membuka mata, mimpi itu bisa menjadi nyata. Ini bukanlah suatu hal yang biasa... Aku kembali pada gunung tertinggi. Aku akan berlari pada tebing yang sama. Tebing-tebing yang belum ku selesaikan. Setiap saat harus kudaki, hingga suatu saat nanti aku sampai pada puncaknya. Jangan hanya melihat puncaknya, tapi lihat perjalanannya. Jangan hanya melihat akhirnya, tapi lihat juga luka dan tawa dari prosesnya. Memulai, jatuh, lalu bangkit hingga kita menemukan tempat tertinggi, lalu menghempaskan diri ketempat dimana kita memulai. Bertahan atau terjatuh. Kembali memulai atau malah berakhir. Aku ingat tebing itu belum selesai kudaki...

Terbiasa

Sampai saat ini aku tak terbiasa menjalani hari tanpa ada kabar darimu. Padahal, ini sudah sangat sering terjadi. Tetapi, tetap saja aku tak bisa. Bukankah itu wajar ? Bukankah malah akan menjadi buruk disaat aku terbiasa tanpa adanya kabar darimu ? Jangan sampai hal itu terjadi, jangan biarkan aku terbiasa tanpa ada kabar darimu. Aku takut jika terus seperti ini, kamu terbiasa tanpa adanya komunikasi diantara kita. Sehingga, semua ini menjadi hal yang tidak berarti apa-apa bagimu. Aku takut kamu terbiasa, dan menganggap semuanya biasa. Walaupun hanya satu atau dua pesan singkatmu, setidaknya itu menujukan kamu masih perduli. Hal sederhana namun bermakna.

Kepentok Jarak ( Tentang Rindu)

Rindu itu masih disini, menemaniku disaat kamu tak ada disampingku. 40 hari telah berlalu setelah kamu pergi. Sejauh ini ku rasa semua baik-baik saja. walau aku rasa akhir-akhir ini rasa rindu itu semakin tak bisa ku kendalikan, mungkin karena jarak yang kini terbentang diantara kita diiringi waktu yang tak bisa ditawar lagi. Jarak memang terkadang berubah menjadi sangat jahat, saat tangan kita tak lagi saling menggenggam dan wajah kita tak lagi saling menatap; karena jarak. Terkadang aku merasa bosan sampai akhirnya aku merasa jenuh dengan rinduku sendiri. Rindu ini semakin tak dapat ku kendalikan, rasa rindu ini sering berubah menjadi emosi dan kecemburuan yang berlebihan. Maaf jika terkadang emosiku tak terkandali dan kadar ke egoisan ku kian meningkat, tapi ketahuilah itu adalah bentuk pengungkapan rindu yang tak bisa ku jelaskan. Tak ada satu pun cara untuk membuat rindu ini berkurang, yang ada malah semakin bertambah. Rasa ragu dan curiga yang kini tak dapat lagi

Sebuah tulisan

Aku tak tahu harus mulai semua ini dari mana. Terlalu banyak hal yang ingin aku sampaikan, hingga akhirnya tak satupun kata dapat aku ucapkan. Entah sejak kapan aku merasa kita semakin jauh, bukan masalah jarak atau sebagainya. Tapi KITA, kita yang aku rasa sepertinya semakin jauh. Entahlah mungkin ini hanya perasaan ku saja, atau hanya ketakutan ku yang berlebih. Tapi mau bagaimana lagi, aku pun tak dapat mengabaikannya begitu saja. Terkadang aku merasa hatimu tak lagi disini, bersamaku. Jangan pikir ini semua tanpa alasan. Dengan semua pengabaian yang sering kamu lakukan, sepertinya aku tak berarti apa-apa bagimu. Benarkah itu ?! Tunjukan bahwa bukan cuma aku yang bertahan, tapi kita. Tunjukan bahwa perasaan itu masih ada dan masih tersimpan rapi di hatimu. Tunjukan bahwa kamu masih perduli akan kehadiran sosok ku. Seperti aku. Maafkan aku, mungkin aku hanya dapat membuat mu semakin ruwet dengan semua ocehanku. Mau bagaimana lagi, kamu tahu aku bukanlah orang yang pandai berc

Kepentok Jarak :')

Hai Pangeranku. Lagi-lagi aku dikejutkan oleh “sesuatu” yang terus mengangguku, “hal itu” terus saja mengusikku, ia terus memaksa untuk masuk dan menyusup kesetiap ruang kosong di pikiranku. Kamu tau apa itu ? ternyata Rindu. Rindu ini semakin rajin mengunjungiku, mengiringi setiap hal yang aku lakukan. Berbagai cara telah aku lakukan, tapi sepertinya rindu ini tak sedikitpun ingin beranjak. Sudahlah biarkan rindu ini menemani hari-hari ku disini.. Kamu ingat saat kita bertemu sebelum kamu pergi ? Pagi yang sangat indah, yaa aku tahu setiap saat akan menjadi indah saat aku bersamamu. Kamu tahu bagaimana perasaanku saat itu ? Pasti kamu tak tahu. Sungguh berat rasanya saat aku harus melepasmu pergi, tapi mau bagaimana lagi, semua ini harus kita hadapi. Aku juga merasa cemas dengan waktu yang teramat singkat untuk kita saling menatap. Mau tak mau kita harus bersiap. Setidaknya udara pagi yang sejuk dapat sedikit membuatku tenang dan hadir mu walau hanya sesaat.  Aku tahu ini h

Senja :)

Senja, tak ada yang berubah darinya . Indah warnanya tetap tegas tanpa melupakan keanggunannya . Ketika mentari mulai kembali keperaduanya . Kembali membawaku teringat tentang kisah indah yang dulu pernah ada . Senja yang indah dipenuhi canda dan tawa . Teriakan bebas dari hati yang tak pernah terluka . Ingin rasanya ku mengulang segalanya . Kembali pada masa indah tanpa airmata . Selalu ku rindukan saat itu . Disaat ku masih duduk terdiam . Ditemani balon dan sepotong coklat . Saat dimana aku belum mengenal cinta . Merasakan betapa sakitnya terluka . Kaki kaki kecil yang berlarian tanpa beban . Tersenyum, tertawa, menagis bahagia .