Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Gelap

Dari balik jendela kamar. Memandang risau pada langit yang bertabur bintang. Tak ada kata yang mampu terucap. Selain air mata yang mewakili sebuah perasa. Terdiam kusendiri dalam gelapnya malam. Hanya ditemani detik jam yang angkuh menyapa. Seakan tak perduli dengan sosokku yang nyata. Dalam diam ku termenung. Memandang sosokku pada sebuah cermin. Sosok yang hanya mampu mengagumimu dalam diam. Bersembunyi dibalik topeng sandiwara kelam. Malam yang gelap. Seakan mencerminkan kekosongna dihatiku. Malam yang sunyi. Tak sedikitpun mampu mengalahkan kesunyian dihatiku. Seperti terjebak ! Seperti terperangkap ! Didalam halusinasiku sendiri. Bawa aku dari sini , aku tak ingin berada disini. Aku muak dengan semua kegelapan ini. Beri aku cahaya ! Beri aku suara ! Beri aku kehidupan nyata ! Aku tak mau terus disini, sendiri.. -18 Agustus 2013-

Bagian dari Kenangan :')

Gambar
Tema yang diambil untuk praktek pesta. Kelompok kami dengan BapakIbu guru tercincah :3 Udah kebayangkan sebelumnya gimana ribetnya ngebuat sebuah pesta walau itu cuma praktek kecil bohong-bohongan. pusingnya ngatur ini itu dan terhalang berbagai kendala yang tiba-tiba ada. gimana keselnya di PHPin tukang background, proposal yang belum juga diacc, dan sebagainya. capenya udah nggak usah ditanya lagi, duuuuuh :3 Tapi Alhamdulilah prakteknya bisa selesai, nggak terlalu berharap nilai bagus nggak di remed aja udah syukur :') Liat deh pada cantik-cantik sama ganteng-ganteng kan padahal biasanya kumel-kumel :3 Nanti dimasa depan entah dengan siapa kita semua bakal bercerita tentang ini yang merupakan sebuah bagian dari kenangan. :)

Dia Hidup Dihatimu

“Felix ayo berangkat ke kampus udah siang nih,” suara rasti membuyarkan lamunanku, entah sudah berapa kali aku melamun hari ini, tak seperti biasanya akhir-akhir ini aku benar-benar tak bersemangat. Aku hanya menggelengkan kepala tanpa sedikitpun menoleh ke arah rasti. “lo nunggu apa lagi ?,” lanjut rasti sambil melangkah ke arahku dengan kesal. “gue nunggu Tiar ras,” jawabku sambil terus memandang buku yang terbuka dihadapanku, tanpa sedikitpun ada ke inginan untuk membacanya. “kenapa sih lo masih nunggu tiar, tiar nggak akan dateng!,” “tiar pasti dateng ras, tiar pasti dateng ! dia udah janji dia bakal dateng, dan dia selalu nepatin janjinya, dia selalu dateng buat jemput gue berangkat kuliah!,” airmata mulai mengalir dipipiku, entah sudah berapa banyak airmata yang sudah hadir akhir-akhir ini. Aku benci air mata ! sebanyak apapun aku menangis airmata tak akan pernah membuat semuanya kembali . “felix dengerin gue ! lo harus sadar ! tiar udah nggak ada, tiar udah ada disur

Dengarkan Aku

Hai Sayang tolong dengarkan aku. Kali ini saja, ada yang ingin aku sampaikan padamu. Kamu tahu? hariku selalu indah saat kamu ada disampingku. Untuk itu datanglah dan duduk sebentar saja disampingku. Aku akan memberitahukanmu segalanya yang tak pernah kamu tahu. Hingga akhirnya semua ragu dapat berlalu. Maaf jika pikirmu aku sungguh sangat lancang, namun hanya ini yang dapat ku lakukan. Hey Sayang untuk sebentar saja tolong dengarkan aku. Aku akan memulai semuanya dari awal, jadi tolong dengarkanlah aku baik-baik. Ini tidak akan menjadi masalah sama sekali; aku harap seperti itu...  Perpisahan hanyalah kata. Tapi semua kembali kepada rasa. Perpisahan sesungguhnya adalah saat hati dan pikiran sudah tak satu, saat cinta sudah dianggap tabu. Namum aku? atau mungkin kita? masih merasa hati ini tetap satu. Tapi untuk kali ini aku hanya merasa kita hanya perlu melangkah sendiri-sendiri. Bukan karena cinta itu telah pergi. Namun, karena rasa tak mampu yang terus menghantui. Hingga sam