Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Ruang Kematian yang Lain Lagi

 L agi-lagi kau bersembunyi dalam ruang kecil dengan jendela yang terkunci tanpa pintu, kedap suara. Kau bisa lihat, bagaimana kesunyian merambati dinding-dinding itu. Melumat habis lukisan yang terpaku. Membuat laba-laba, kecoak-kecoak, dan tikus-tikus yang selama ini menjadi temanmu pergi ketakutan. Dan kau bisa lihat bagaimana warnanya; hitam yang luntur, abu-abu yang pekat, dan coklat yang membatu. Bau busuk dari kebohongan yang selama ini kau pendam menguar, membuat udara di sekitarmu terasa pahit lehermu tercekik oleh kata-kata mereka tentang bau busuk itu yang selalu melekat pada tubuhmu, pada ucapanmu, pada tatapan matamu. Perlahan, sesak merambati seisi ruangan. Mengikat kedua sisi tubuhmu dengan apa yang tak terlihat. Membunuhmu secara perlahan, dengan kesakitan dalam kesendirian. Tetapi kau tetap bersikeras untuk membiarkan jendela itu tetap terkunci. Kau ciptakan lagi kematianmu, lebih pedih dan menyakitkan dari sebelumnya.