Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

I untuk Ikan, ID untuk Identitas*

Gambar
“Dari mana kamu tahu kamu adalah A?” “Dari orang-orang yang menyebut dan memanggil saya dengan nama A.” “Sudahlah, berhenti menanyakan pertanyaan  yang hanya akan membuat saya semakin tidak mengenal siapa saya!” A untuk Awal Saya terteror oleh tingkah laku A, tokoh utama dalam pementasan ID yang tampak begitu gelisah sebab tidak dapat mengenal dirinya sendiri. Ia merasa kosong lalu mencari apa saja yang dapat mengisi dirinya. Ia mencari pada cermin yang memantulkan sosok semasa kecilnya yang terus menuding. Ia mencari pada ruang kelas yang setiap hari hanya menampilkan monolog bukan dialog. Ia mencari pada kisah percintaan yang memberinya kepuasan melalui kenikmatan sesaat tetapi malah semakin membuat ia kehilangan dirinya sendiri. Ia hadiri pesta-pesta yang ramai. Ia dengarkan lagu yang sedang orang-orang dengarkan. Ia ikuti gerombolan yang tak satu pun dari mereka tahu hendak ke mana. Ia keluhkan berbagai hal pada siapa saja yang ia temui, tetapi menghindari s

Buku-buku Tentang Manusia

Ma, buku-buku tentang manusia dijual begitu mahal. Bagaimana saya bisa memilikinya? Skripsi tetap mesti saya rampungkan. Tapi saya juga ingin punya lipstik baru  dan jalan-jalan ke tempat baru. Ma, tulisan saya satu pun tak ada yang laku.  Ada yang menawar tapi cuma dihargai seribu.  Saya ingin minta uang padamu untuk beli satu buku  yang harganya dua ratus ribu.  Tapi malu. Kau tahu Ma, padahal isi buku itu hanya berbicara tentang manusia  dan kekerasan yang melekat padanya.  Perihal itu, saya bisa menemukannya di pekarangan rumah kita.  Tapi, dosen-dosen saya tak akan peduli,  kata mereka; yang penting mengandung teori. Ma, skripsi saya mesti tetap dirampungkan.  Bagaimana saya memilikinya, Ma? Pandeglang, Januari 2018 akhirnya, setelah sekian lama saya kembali.