Ruang Kematian yang Lain Lagi


 Lagi-lagi kau bersembunyi
dalam ruang kecil dengan jendela yang terkunci
tanpa pintu, kedap suara.

Kau bisa lihat, bagaimana kesunyian merambati dinding-dinding itu.
Melumat habis lukisan yang terpaku.
Membuat laba-laba, kecoak-kecoak, dan tikus-tikus yang selama ini menjadi temanmu
pergi ketakutan.
Dan kau bisa lihat bagaimana warnanya;
hitam yang luntur, abu-abu yang pekat, dan coklat yang membatu.

Bau busuk dari kebohongan yang selama ini kau pendam
menguar, membuat udara di sekitarmu terasa pahit
lehermu tercekik oleh kata-kata mereka tentang bau busuk itu
yang selalu melekat pada tubuhmu, pada ucapanmu, pada tatapan matamu.

Perlahan, sesak merambati seisi ruangan.
Mengikat kedua sisi tubuhmu
dengan apa yang tak terlihat.
Membunuhmu secara perlahan,
dengan kesakitan dalam kesendirian.
Tetapi kau tetap bersikeras untuk membiarkan jendela itu tetap terkunci.
Kau ciptakan lagi kematianmu, lebih pedih dan menyakitkan dari sebelumnya.


Di sini, 3 Juni 2015

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku-buku Tentang Manusia

Kisahku Part I