Tentang; Dia yang Mencintai Dia
Selamat
malam Tuan, izinkan aku sedikit bercerita. Perkenalkan, aku adalah bagian dari
rona jingga yang orang-orang sebut dengan senja. Tugasku disini hanyalah
bercerita. Jadi, duduklah dengan tenang dan biarkan semuanya menjadi indah
untuk dikenang.
Aku
akan bercerita tentang Dia yang Mencintai Dia. Tentang Dia yang harus berhenti
menanti dan perlahan demi pelahan diharuskan untuk pergi. Bukankah menyesakkan?
Ketika ingin berteriak, tetapi dipaksa untuk diam. Bukankah menyesakkan? Ketika
ingin berlari, tetapi dipaksa untuk berhenti.
Begitupun
dengan cinta. Tidakkah menyakitkan ketika mencintai, tetapi tidak dizinkan
untuk memiliki?
Itulah
yang terjadi dengan Dia dalam ceritaku, Tuan. Dalam setiap debar yang Ia
rasakan, terdapat harapan yang tak sanggup Ia ungkapkan. Bahkan, untuk sekedar
Ia impikan.
Saat
ini, untuk pertama kalinya Ia merasakan sebuah debar yang berbeda, debar yang
lama kelamaan Ia sebut dengan Cinta. Cinta begitu janggal dan tak bisa
dimengerti, itulah yang Ia rasakan. Beberapa hal mengenai cinta memang begitu
sulit, bahkan tak bisa dijelaskan. Dan ditengah kebingungan yang Ia rasakan. Ia
sadar, bahwa ia telah berjalan terlalu jauh, dan kata “tak mungkin” menjadi
jawaban untuk pertanyaan; Bisakah aku kembali?.
Perbedaan
hadir bagai tamparan. Ia sadar bahwa apa yang Ia impikan terlalu jauh, bahkan
untuk dekat akan selalu ada sekat.
Mengapa
cinta harus hadir? Jika akhirnya malah membuat getir. Jika boleh memilih, Ia
lebih baik tak pernah merasakannya. Tetapi takdir telah membawanya hingga akhir.
Menyerah,
bukanlah pilihan. Tetapi menjadi sebuah keharusan.
Dalam
diam Ia tenggelam. Bersama harapan yang akan terus Ia pendam.
Lumayan Syah :) tapi rugi ah gua baca.
BalasHapusmakasih dapi ^^
Hapusiya nanti gue sediain PG nya :p
eh belum join geh :D hahaha