Benda Ajaib :')



            Pernah mendengar tentang lampu ajaib punya aladin ? atau tongkat ajaib punya ibu peri ? semua benda-benda magis yang bisa mengabulkan semua permintaan yang kalian ajukan, dan semua benda itu hanya ada di dunia khayalan yang tak akan pernah menjadi kenyataan.
            Pernah berfikir bagaimana jika benda-benda magis itu sungguh-sunggu ada ? dan benda itu dapat kalian miliki, permintaan apa yang akan kalian ajukan ? mungkin kalian akan mengajukan berbagai permintaan yang selama ini kalian idam-idamkan; menjadi sempurna, hidup kaya raya, mempunyai kekasih yang sempurna, dan masih banyak lagi.
Tapi kenginanku berbeda, mungkin terdengar bodoh saat aku berkata aku sering berfikir bahwa benda-benda itu sungguh benar-benar ada. Aku selalu berfikir bahwa dengan benda-benda itu aku bisa menemukan ibuku kembali secepatnya, menyatukan ibu dan ayah bersama seperti dulu, dan hidup bahagia dengan mereka berdua walaupun dalam lingkungan sederhana.
            Aku bingung kenapa ayah selalu menyuruhku untuk melupakan ibu ? aku hanya bisa tersenyum getir ketika aku berusia sepuluh tahun tepatnya kelas 4 sekolah dasar, seorang guru bahasa indonesia menyuruh kami menulis karangan mengenai ibu. Apa yang harus aku tuliskan ayah ? apa aku harus menulis seorang ibu yang pergi pada pagi hari dengan membawa koper penuh berisi pakaian dan membiarkan anaknya yang berusia 4 tahun menangis mengiringi kepergiannya, dan sosok ibu itu sama sekali tak tersentuh hatinya dengan air mata dan teriakan sang balita yang malang.
Dan bagaimana dengan cerita teman-temanku saat mereka berulangtahun. Ibu mereka memberi mereka berbagai macam kejutan dan hadiah ? aku tak membutuhkan hadiahnya aku hanya membutuhkan ibuku. Dan bagaimana dengan hari ibu ? aku juga ingin mempringatinya dengan ibuku sendiri, melihat senyum seorang ibu yang bahagia mendapatkan hadiah dari putri kecilnya. Ayah aku tak dapat melupakan ibuku.
Dan saat ini putri kecil itu telah menginjak usia 15 tahun, dan bayangan kepergian ibunya masih begitu melekat dalam benaknya, tetesan air matanya masih terasa mengalir di pelupuk matanya, kehangatan pelukan ibu yang terakhir kalinya selalu ia rindukan. Tak pernahkah ibuku merasakan rindu yang tengah aku rasakan ? untuk sekedar mencari tahu bagimana keadaan putri kecilnya yang sudah beranjak dewasa ?
Aku seorang gadis yang membutuhkan sosok seorang ibu, ibu yang biasanya menjadi panutan dalam hidup seorang anak gadisnya tapi apa yang bisa aku contoh dari ibuku ? apakah perempuan yang bagun pagi bukan untuk menyiapkan sarapan untuk keluarganya malah sibuk membereskan baju bersiap untuk pergi. Apa hal itu yang harus aku contoh ?
Ayah aku benar-benar merindukan ibuku, bukan sekali dua kali aku menanyakan hal itu kepada ayah, tapi ... “anggap saja ibumu sudah tak ada, itu lebih baik,” selalu itu yang ayah ucapkan aku benar-benar tak mengerti ayah.
Ayah bukanlah ayah yang jahat, tapi sikap dingin itu selalu muncul apabila aku menanyakan tentang ibu. Aku tak tahu apa yang ayah pikirkan? kenapa ayah bisa sejahat itu? apa salah ibu sama ayah? Aku tak pernah mengerti jalan pikiran mereka, sungguh ini semua hanya menyakitiku.
Apalagi yang harus ku tuliskan ? aku berharap ibu membaca tulisanku ini dan bisa datang menemuiku, aku tak pernah membenci ibu sunggu bu ... aku hanya merindukan ibu, benar-benar merindukan ibu.
Kembali pada benda-benda ajaib itu, aku benar-benar membutuhkannya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudah Setahun

Buku-buku Tentang Manusia

Dengarkan Aku