Kepentok Jarak :')


Hai Pangeranku. Lagi-lagi aku dikejutkan oleh “sesuatu” yang terus mengangguku, “hal itu” terus saja mengusikku, ia terus memaksa untuk masuk dan menyusup kesetiap ruang kosong di pikiranku. Kamu tau apa itu ? ternyata Rindu. Rindu ini semakin rajin mengunjungiku, mengiringi setiap hal yang aku lakukan. Berbagai cara telah aku lakukan, tapi sepertinya rindu ini tak sedikitpun ingin beranjak. Sudahlah biarkan rindu ini menemani hari-hari ku disini..
Kamu ingat saat kita bertemu sebelum kamu pergi ? Pagi yang sangat indah, yaa aku tahu setiap saat akan menjadi indah saat aku bersamamu. Kamu tahu bagaimana perasaanku saat itu ? Pasti kamu tak tahu. Sungguh berat rasanya saat aku harus melepasmu pergi, tapi mau bagaimana lagi, semua ini harus kita hadapi. Aku juga merasa cemas dengan waktu yang teramat singkat untuk kita saling menatap. Mau tak mau kita harus bersiap. Setidaknya udara pagi yang sejuk dapat sedikit membuatku tenang dan hadir mu walau hanya sesaat. 
Aku tahu ini hanya sementara tapi aku rasa itu tak akan mudah. 2 bulan, 8 Minggu, 56 Hari, 1344 Jam, 80640 Menit, dan 4838400 detik bukan lah waktu yang sebentar dengan jarak yang ratusan meter. Akankah kita bisa ? Aku percaya kita bisa tapi sekali lagi aku bilang hal itu tidak lah mudah. Aku sudah terbiasa terus bersamamu, melewati hari dengan melihat senyummu. Tapi saat ini kita hanya bisa saling bertukar kabar dan cerita tanpa ada kontak yang nyata. Rasanya aku tak akan sanggup, tapi ini baru awal, Kita harus yakin bahwa kita bisa.

Seharusnya kita tak lagi memusingkan jarak karena aku tahu sejauh apapun jarak diantara kita selama hati kita masih satu dan masih saling menyebukan nama masing-masing dengan cinta, aku percaya jarak tak akan ada artinya. Pangeranku.. tepat yakin aku disetiap keraguanku. :’)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudah Setahun

Buku-buku Tentang Manusia

Dengarkan Aku