Perih



Perih,
Ada nada keperihan yang tak mampu ia ungkapkan.
Dalam kegelisahan batin yang semakin menyiksanya.
Hanya awan hitam penuh kesedihan yang menghalangi cerahnya senyuman manis dari bibir mungilnya.

Wajahnya memancarkan kebingungan.
Takmampu memahami rahasia kehidupan.
Hanya mencoba untuk menghapuskan kegelisahan yang menyergap jiwa.
Menyingkirkan keresahan yang semakin erat memeluknya.

Senyuman yang telah lama hilang.
Yang selalu aku rindukan...

16 November 2012.

Komentar

  1. kututupi rasa perih ini dengan senyuman,
    senyuman kecil yang menyimpan banyak luka ,
    ingin kumenangis sekeras mungkin ,
    namun aku tak bisa, karena rasa ini telah mati,...
    namun kusadari hati ini masi merindukan mu, tuk bersamaku lagi....
    walau kutau itu hanya kan menambah perih.. :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. tak usah kau pikirkan tentang luka, bukankah ketika tersenyum kau merasa bahagia?
      setidaknya bukan hanya kamu, tapi semua orang disekitarmu bisa mersakannya.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudah Setahun

Buku-buku Tentang Manusia

Dengarkan Aku